Ilmu HRD

Blog berbagi ilmu untuk praktisi HR

Breaking

Cari di Blog Ini

DREAMS & JOBS

Artikel kali ini merupakan tulisan dari teman saya, seorang profesional di bidang Organization & People Development. Saat ini masih aktif sebagai praktisi HR O&P Dev dan bertugas di LNG daerah Papua Barat.

--------------------<>-------------------

Pernahkah Anda mengalami jika pekerjaan yang pertama kali Anda dapat sebetulnya tidak anda sukai? namun Anda tetap harus mengambilnya karena banyak faktor (Kalau sy faktornya karna BU "Butuh Uang"). Jika pernah mengalami atau Anda pernah galau karena merasa mendapat pekerjaan yang kurang cocok mungkin tulisan berikut bisa jadi masukan buat Anda.

Sumber : http://edgeworthconsulting.com


Jaman dulu kala, waktu saya masih kecil almarhum Bapak Saya selalu mendoktrin saya untuk bisa ambil Sekolah Tekhnik, biar bisa kuliahnya di ITB (spesifik nyebutin kampus),  dan bisa kerja di pertambangan (Kalimantan) biar duitnya banyak. Doktrin tersebut berdasarkan informasi yang beliau ketahui saat itu. Alhasil, karena pengaruh orang tua, mulai terbangunlah cita-cita waktu SD yaitu kuliah di ITB & kerja dictambang jika sudah besar nanti. (Seinget saya waktu sebelum itu cita-cita sy jadi Astronot, lupa kelas berapa jadi berubah).

Singkat cerita (jika diceritakan detail bakal jadi buku) Saya tidak jadi kuliah di kampus impian  bapak (karena tidak pernah daftar juga...hehe) dan masuk di kampus pilihan pertama waktu SPMB, sesuai yg Saya pilih plus jurusanya Manajemen (IPS), tidak relevan dengan bidang yg sangat Saya kuasai dari SD hingga SMA dimana nilai Saya lebih bagus di jutusan IPA.

Sesuai target sebelum kuliah, Saya mendapatkan pekerjaan di akhir Semester 1 (awal kuliah) Sebagai tim fasilitator training suatu training center di Kota Bandung yang sangat terkenal pada saat itu karena pemiliknya merupakan tokoh Nasional.






Waktu masih pendidikan awalnya sangat senang, karena dapat kerja (bakal punya duit sendiri), ditambah lagisemakin "PEDE" karena ternyata Saya yang termuda di angkatan penerimaan kerja saat itu, satu-satunya yang anak Semester I sedangkan yang lain sudah lulus kuliah dan mahasiswa tingkat akhir. (Angkatan saya waktu itu menerima sekitar 15an orang) karena job trainingnya sedang banyak, ribuan orang yang datang ke tempat itu untuk mengikuti program training setiap bulan, belum lagi program inhouse trainingnya.

Tahu kah anda? "Real Challenge" terjadi ketika "first time in charge" sebagai training fasilitator, harus memfasilitasi sekitar 300 anak-anak SMA selama 3 hari. Ternyata memperkenalkan diri di depan anak sebanyak itu Saya keluar keringat dingin. Rata-rata usia mereka hanya 2 sampai 3 tahun di bawah Saya. Oh My God, Saya baru menyadari ternyata Saya introvert. Boro-boro bicara panjang lebar dam membawakan materi, kenalan saja Saya gugup dan ingin kabur saja. Apalagi banyak peserta cewek cantik lagi, bahkan ada salah satu peserta cewek malah "menggoda" Saya dan sempat berkenalan lewat friendster (media sosial yang sedang "hits" saat itu). Ini benar-benar nyata, karena mungkin tampang Saya yang terlihat beda tipis dengan mereka. (hehe....)

Jujur, waktu itu saya dihadapkan dengan 2 pilihan.

  1. This my first and last project, (Saya merasa pekerjaan ini tidak cocok buat saya, tapi Saya tetap harus bertanggung jawab, "finish it until the next day 3 atau cari orang lain yang mau menggantikan posisi Saya)
  2. This is opportunity, waktunya mendongkrak sesuatu yang tadinya tidak bisa/tidak berani jadi bisa di kemudian hari, toh tidak ada ruginya jika kita salah ngomong di depan orang, kita dibayar pula, ditambah kita tidak kenal pesertanya juga, habis pelatihan mereka pulang ke Jakarta dan tidak akan ketemu lagi..

Akhirnya Saya mengambil pilihan ke-2, terus belajar dari senior dan mulai membiasakan diri.

Tidak terasa itu masa-masa itu sudah 13 tahun terlewati? Sekarang Saya malah bersyukur sudah mendapat kesempatan itu, bahkan rizqi Saya sampai saat ini, dari mulai jalan-jalan gratis dari ujung Pulau Sumatera sampai ke Papua, memenuhi kebutuhan keluarga termasuk bisa membeli rumah dan kendaraan merupakan hasil dari profesi saya di bidang ini.

Dan cita-cita Bapak jaman Saya kecil juga Alloh realisasikan melalui bidang ini, "Yes" mimpi untuk kerja di pertambangan (coal mining), dan di Oil&Gas Industri juga bisa tercapai, yang membedakan hanya posisinya saja. Saya bukan sabagai engineer tapi sebagai HRD. Alhamdulillah malah tidak merasakan kepanasan karena lebih banyak di kantor.

Alloh memang Maha baik, tujuannya tercapai hanya caranya saja yang sedikit berbeda..... By the way, dari awalnya belasan tahun lalu saya tidak merasa cocok di bidang ini (HR, OD&people development), sekarang saya malah bangga bekerja di bidang ini.

What about you?

Masih merasa pekerjaan anda  sekarang tidak cocok?

Jika masih merasa tidak cocok, "positif thingking" saja dan berdo'alah, Alloh pasti akan memberikan jalan yang tidak disangka-sangka untuk mencapai semua mimpi kita. Yang penting adalah ikhtiar dan berdo'a.


Bintuni, 3 Mei 2018

Saiful Anwar Al-fatih

1 comment:

  1. Biarkan saya memperkenalkan Anda dengan layanan LE-MERIDIAN FUNDING. Kami secara langsung dalam pinjaman bersih dan pembiayaan proyek dalam hal investasi. Kami memberikan solusi keuangan kepada individu / perusahaan yang ingin mengakses dana di pasar modal, yaitu, minyak dan gas, real estat, energi terbarukan, farmasi, perawatan kesehatan, transportasi, konstruksi, hotel, dll. (Sembilan ratus juta dolar) di wilayah mana pun di dunia, asalkan laba atas investasi kami dalam proyek adalah 1,9%.
    Pembiayaan Le-Meridian.
    (60 Piccadilly, Mayfair, London W1J 0BH, UK) E-mail E-mail Kontak .... lfdsloans@lemeridianfds.com

    ReplyDelete

Entri yang Diunggulkan

Omnibus Law Ketenagakerjaan dan Urgensinya

Bogor, 31-01-2020. Sudah lebih sekitar tiga bulan terakhir ini, kita sering kali mendengar istilah "Omnibus Law" bahkan hingga sa...